Pengikut

Senin, 11 Agustus 2025

Emergency Flotation System (EFS)

Emergency Flotation System (EFS) 

Emergency Flotation System (EFS) pada pesawat (terutama helikopter), mencakup komponen dan major/minor inspection.


1. Pengertian Emergency Flotation System

Emergency Flotation System adalah sistem keselamatan yang dipasang pada helikopter atau pesawat amfibi untuk memberikan daya apung tambahan jika terjadi pendaratan darurat di air (ditching).
Fungsinya adalah:

  • Mencegah pesawat tenggelam dengan cepat.

  • Memberi waktu bagi kru dan penumpang untuk evakuasi.

  • Mengurangi risiko kerusakan akibat air asin.

Sistem ini biasanya diaktifkan oleh pilot dengan menarik flotation activation handle (manual) atau otomatis (pada beberapa model) ketika kontak dengan air terdeteksi.


2. Komponen Utama Emergency Flotation System

Komponen umum EFS dapat dibagi menjadi beberapa bagian:

a. Flotation Bags (Floats)

  • Terbuat dari fabric sintetis berlapis karet/neoprene yang tahan air laut.

  • Dipasang di sisi atau skid helikopter.

  • Mengembang saat diisi gas dari botol inflator.

b. Gas Cylinders (Inflation Bottles)

  • Biasanya berisi Nitrogen (N₂) atau Helium/Nitrogen mix pada tekanan tinggi.

  • Dilengkapi valve dan pressure relief.

c. Inflation Valve / Manifold

  • Mengatur distribusi gas dari tabung ke flotation bags.

  • Dapat memiliki check valve untuk mencegah kebocoran balik.

d. Activation System

  • Manual activation: kabel atau elektrik dari kokpit.

  • Automatic activation: sensor air + aktuator piroteknik.

  • Beberapa model menggunakan squib (pyrotechnic device) untuk membuka valve.

e. Pressure Gauges

  • Menunjukkan tekanan gas dalam botol inflator.

  • Digunakan untuk inspeksi rutin.

f. Piping / Hose Assembly

  • Saluran fleksibel tahan tekanan tinggi, menghubungkan botol gas dengan flotation bags.


3. Inspection pada Emergency Flotation System

Inspeksi dibagi menjadi Minor Inspection (rutin) dan Major Inspection (periodik overhaul).


A. Minor Inspection (Daily / Preflight / Line Maintenance)

Dilakukan sebelum penerbangan atau sesuai AMM (Aircraft Maintenance Manual):

  1. Visual Check

    • Periksa kondisi fisik flotation bags (tidak sobek, aus, atau terlipat tidak rapi).

    • Pastikan bracket dan mounting system kokoh.

  2. Gas Cylinder Pressure

    • Periksa tekanan pada gauge, harus dalam batas yang ditentukan (± toleransi).

  3. Hose & Fitting

    • Pastikan tidak ada retakan, korosi, atau kebocoran.

  4. Safety Pin / Arming Status

    • Pastikan sistem dalam posisi safe sebelum penerbangan, armed jika diperlukan.

  5. Label & Placard

    • Pastikan semua label peringatan dan instruksi terbaca jelas.


B. Major Inspection (Overhaul / Scheduled Maintenance)

Dilakukan sesuai interval (misalnya setiap 5 tahun atau sesuai AMM/CMM):

  1. Hydrostatic Test pada Gas Cylinder

    • Menguji kekuatan botol gas terhadap tekanan.

  2. Overhaul Inflation Valve

    • Bongkar, bersihkan, ganti seal/O-ring, dan uji fungsi.

  3. Float Bag Integrity Test

    • Inflasi penuh lalu tahan tekanan tertentu untuk memeriksa kebocoran.

  4. Replacement Time-Limited Components

    • Ganti komponen yang memiliki life limit (pyro squib, bladder, hose).

  5. Functional Test

    • Simulasi aktivasi untuk memastikan distribusi gas merata.

  6. Corrosion Treatment

    • Bersihkan dan lindungi komponen logam dari korosi air asin.


4. Ringkasan Perbedaan Minor vs Major Inspection

Aspek Minor Inspection Major Inspection
Tujuan Deteksi kerusakan cepat sebelum penerbangan Pemeriksaan menyeluruh dan overhaul
Interval Harian / setiap penerbangan                                    3–5 tahun atau sesuai AMM
Metode Visual check & tekanan gas Bongkar, uji, ganti komponen
Durasi Cepat (menit–jam) Lama (hari)
Contoh Cek gauge, kondisi luar float Hydro test botol, uji kebocoran float

Emergency Flotation System


3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. This is well-structured and complete. You might enhance it by adding troubleshooting guidelines then th corrective actions found during inspections, so readers can connect theory with real maintenance scenarios

    BalasHapus

The ICAO Phonetic Alphabet / The Aviation Alphabet

The ICAO Phonetic Alphabet / The Aviation Alphabet      Dalam dunia penerbangan, pilot dan pengatur lalu lintas udara menggunakan istilah kh...